ASAL TUBUH MANUSIA MENURUT ISLAM
Asal tubuh manusia terdiri dari empat dasar
yaitu Tanah, Air, Angin dan Api
Kesemuanya itu dari pada Nur Muhammad juga adanya
:
Adapun asal kejadian diri terdiri dari tiga perkara :
Adapun asal kejadian diri terdiri dari tiga perkara :
Bapak
Ibu
Tuhan
- Urat
besar
– Rambut – Penglihatan
- Urat
kecil
– Kulit – Pendengaran
- Tulang
– Daging
– Perasaan
- Otak – Darah
– Penciuman
– Nyawa
Jadi kesemuanya ini berjumlah 13 (tiga belas) perkara dan terhimpun dalam
Rukun shalat 13 (tiga belas) perkara.
Syari’at Thoriqat Haqiqat Ma’rifat
– Syari’at Tubuh – Af’al
Allah (Diri
Terperiksa – Syari’at Ilmul yakin)
– Thariqat Hati – Asma’
Allah (Diri
Terperi – Thariqat Ainul
yakin)
– Haqaiqat Ruh – Sifat
Allah (Diri
Tajalli – Haqiqat
Hakul yakin)
– Ma’rifat Rahasia – Zat
Allah (Diri
Tajalli – Ma’rifat
Kanalul yaqin)
Adapun yang empat ini terhimpun didalam :
LA Jasmani yakni Syari’at tubuh (
Syari’at itu perbuatanku-Jalal)
ILAHA Ruhani yakni
Thariqat hati (Thariqat itu kataku-Jamal)
ILLA Haqiqat nyawa
(Haqiqat itu kediamanku-Kahhar)
ALLAH Ma’rifat atau Rahasia (Ma’rifat itu
Rahasiaku-Kamal)
Apabila kita hendak mencari/mengenal “Diri” maka hendaklah terlebih dahulu
kita ketahui/kita kenal akan “Rahasia Nur Muhammad”.
karena rahasia Nur Muhammad itulah sebenar-benarnya diri.
Adapun yang bernama diri itu terbagi dua bagian :
Pertama Diri yang Lahir : dan kedua Diri Bathin :
Adapun diri yang lahir itu berasal dari Anasir Adam yaitu :
Api Angin Air Bumi
¨ Adapun “Api” itu terbit daripada
yang bathin,berhuruf Alif bernama “Zat” menjadi rahasia hurufnya “Darah” pada
kita.
¨ Adapun “Angin” itu terbit daripada
yang bathin,berhuruf “Lam Awwal” “Sifat” menjadi nyawa hurufnya “Nafas” pada
kita.
¨ Adapun “Air” itu terbit daripada
yang bathin,berhuruf Lam Akhir bernama “ Asma’ “menjadi Hati hurufnya “Mani” pada
kita.
¨ Adapun “Bumi” itu terbit daripada
yang bathin ,berhuruf “Ha” bernama “Af-al” menjadi Kelakuan hurufnya”Tubuh”
pada kita.
Jadi jika demikian diri kita yang lahir itu,terbit
dari pada Bayang-bayang diri kita yang bathin juga berhuruf / berkalimah
“Allah” danjanganlah kiranya syak dan waham lagi.
Kemudia,sesudah kta ketahui Diri yang lahir itu,hendaklah kita ketahui
pula Diri kita yang bathin : siapa yang mana ?sebab diri yang bathin itulah
yang bisa mengenal Tuhannya,seperti sabda Nabi Muhammad SAW :
Artinya : Barang siapa akan mengenal dirinya,maka akan dikenalnya
Tuhannya.
Sebelum kita mengenal diri kita yang
bathin,hendak lebih dahulu kita matikan/fanakandiri kita yang lahir yang
berwujud nama Allah itu seperti disabdakan oleh Nabi SAW :
Artinya : Matikan dirimu sebelum kamu mati.
Jika sudah mati/fana diri kita yang lahir itu,barulah Nyata diri kia yang
bathin yang disebut sebenar-benarnya diri.
Adapun cara mematikan diri yang lahir itu adalah
dengan manafikan huruf-hurufnya : Alif Lam Lam Ha.
Jadi jika diri kita yang lahir itu nyata sudah fana artinya sekali-kali
tiada mempunyai ada lagi,berarti diri kita yang lahir ini Lebur/lenyap kepada
diri yang bathin.
Artinya: Dari pada tiada menjadi tiada,dan dari pada ada kembali menjadi
tiada.
Maksudnya,Diri yang lahir ini sehelai rambut-pun tiada menpunyai ada lagi
dan tiada boleh dikatakan ada pada ilmunya hanya diri yang bathin yang bernama
Muhammad seperti tersebut dalam hadits qudsi :
Artinya : Kujadikan engkau (ya Muhammad) karena aku,dan kujadikan
sesuatu karena engkau.
Jadi jelaslah,bahwa yang bernama Muhammad itulah
sebenarnya diri yang bathin.hendaknya janganlah kita syak dan atau waham lagi:
karena Muhammad itulah yang ada mempunyai Tubuh,Hati,Nyawa,dan Rahasia.
¨ Adapun Tubuh Muhammad itulah
yang bernama Alam Insan yakni syari’at.
¨ Adapun Hati Muhammad itulah
yang bernama Alam Jisin yakni Thariqat.
¨ Adapun Nyawa Muhammad itulah
yang bernama Alam Misal yakni Haqiqat.
¨ Adapun Sir Muhammad itulah
yang bernama Alam Ruh yakni Ma’rifat.
Sesudah demikian itu,hendaklah Muhammad itu pula
yang mengenal Tuhannya.akan tetapi Muhammad belum bisa mengenal Tuhannya sbelum
fana Tubuhnya,Hatinya,Nyawanya,dan Rahasianya.Zatnya,Sifatnya,Asma’nya,Af-alnya.
Firman Allah artinya: katakan olehmu (Muhammad) bahwasanya Allah ta’ala
itu Esa : Esa pada Zatnya,Esa pada sifatnya,Esa pada Asma’nya,Esa pada
Af-alnya.
Dan lagi Firman Allah artinya: Serahkan dirimu hai (Muhammad) pada
Tuhan-mu yang hidup dan tiada mati.
Mengenai Muhammad menyerahkan dan mengesakan diri
kepada allah seperti diuraikan dibawah ini : jangan syak dan waham lagi
terhadap perkataan diri.
¨ Adapun Bathin
Muhammad adalah Zat kepada Allah,Rahasia kepada hamba.
¨ Adapun Awwal Muhammad adalah Sifat
kepada Allah,Nyawa kepada hamba.
¨ Adapun Akhir
Muhammad adalah Asma’ kepada Allah,Hati kepada hamba.
¨ Adapun Zahir
Muhammad adalah Af-al kepada Allah,Tubuh kepada hamba.
¨ Adapun yang disebut hamba itu tiada
lain dari pada Muhammad jua :dan jangan sekali-kali disangka hamba itu adalah
kita,karena kita ini pada ilmunya sudah tidak ada lagi .
Jadi,Rahasia-Nyawa-Hati-Tubuh-Muhammad itupun
tiada jua karena sudah fana kepada zat-nya-sifatnya-asma’nya-af-alnya yakni
Allah Ta’ala jua adanya.seperti firman Allah didalam Al-qur’an.artinya :
Allah jua Tuhan yang awwal tiada baginya permulaan,dan ia jua yang akhir
yang tiada baginya berkesudahan,dan ia jua yang Zahir,serta ia jua yang Bathin.
Jadi,kita ini atau tubuh kita yang kasar ini-pada haqiqatnya/ilmunya fana
kepada Maqam Baqa’ (fana kepada allah jua adanya) yaitu fana fillah dan Maqam
Billah.
¨ Segala perbuatan adalah perbuatan
Allah ,sihamba sawa sekali tidak memiliki perbuatan.
¨ Segala asma’ pada hakekatnya adalah
Asma’ Allah
¨ Nur Nabi kita Muhammad SAW.dari
pada Nur Zat Allah Ta’ala sekian mahluk dan segala sesuatu
dijadikan dari padanya.
¨ Segala sifat pada hakekatnya adalah
sifat Tuhan yang ada pada hamba adalah makna wujudnya.
Itulah …….orang-orang yang sebenar-benarnya ma’rifat kepada Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar